Hati seringkali bilang, "Ih, pengen banget sih bisa ceritain segala sesuatu yang kita rasain tentang enaknya hidangan yang disantap di tepi danau sambil melihat perahu sampan yang hilir mudik di hadapan. Ah, tapi kalau nge-review (ngulas) kita dapat apa? Mungkin gak sih, sambil makan sambil nge-review, terus pas pulangnya dibilang gak usah bayar alias gratis sama yang punya cafe, terus malah dimintai nomor rekening, dan dikasih segala produk kecenya pas pulang."
Tak ada yang menyangkal bahwa segala foto dan vidio yang diungggah di media sosial bisa mendatangkan pundi-pundi dollar. Lantas, gimana caranya? Bagi saya, me-review produk dan cafe orang adalah ladang amal kebaikan. Tapi, tentu tidak semua youtuber dan blogger setuju loh dengan pemikiran saya.
Lah, jadi gimana dong tipsnya? Nah, kalau saya pribadi nih selalu punya prinsip untuk melakukan apa yang disuka selagi bisa. Mencoba untuk memulai dari hal yang paling dekat dan paling mudah untuk diolah. Seringkali kita melakukan rutinitas dan melihat kegiatan yang sama berulang-ulang setiap harinya di lingkungan kerja dan tempat tinggal. Tapi, taukah ternyata apa yang biasa kita lihat setiap hari itu ternyata menjadi istimewa bagi orang lain di seberang desa, seberang kota, sampai seberang benua.
Tulis dan ulas apa yang kamu lihat dan kamu rasa! Itu adalah prinsip saya. Selama ada internet dan kuota, yakinlah bahwa cerita tentang nikmatnya cempedak Kalimantan yang buah dan bijinya bisa dimakan bisa diketahui sampai ke seberang benua. Ulas bagaimana cara membuka buah rambutan, buah manggis, buah sirsak, serta buah kasturi Kalimantan. Ulas dan vidiokan resep masakan sehat di dapur ibumu. Sesuatu yang sangat mudah dan murah. Sepele katanya, tapi bagi saya ini istimewa.
Vidiokan suatu peristiwa yang kamu anggap menginspirasi dunia yang patut untuk di-kepoin. Percayalah, bahwa dari 1 vidiomu di youtube, kamu bisa menginspirasi 1 adikmu yang akan menjadi penerus bangsa, mereka "Si Milenials". Memotivasi 1 orang penonton yang tadinya pemalas menjadi rajin, membangkitkan semangat penonton yang tadinya hidup tanpa harapan, dan mengubah mimpinya yang sempit menjadi luas. Review itu untuk kepuasanmu, bukan hanya kepuasan si pembaca atau pengusahanya saja. Jika suatu saat nanti kita punya produk dan cafe, jangan heran kenapa banyak orang berlomba me-review dan wawancara kamu tentang produk dan usaha yang kamu tengah rintis. Yakin saja bahwa jika kamu dulu rajin me-review maka kini, giliran kamu yang di-review.
Latih terus percaya dirimu saat melobi pemilik cafe. Bilang bahwa kamu adalah blogger dan youtuber yang akan mengulas produk dan cafe yang lagi kamu sambangi. Jangan takut jika ditolak, coba tawarkan kapan mereka bisa untuk diwawancara. Coba dan coba terus. Jika belum bisa juga, mulailah dari hal mudah, me-review pecel ayam, nasi uduk, nasi kuning, atau soto banjar langganan kamu setiap pagi, persis di seberang gang rumahmu itu.
Jika hari ini kamu mewawancarai pedagang ayam, bulan depan atau minggu depan bisa jadi kamu wawancara Presiden. Kenapa tidak? Maka, mulailah dari detik ini!
Terus dimana uangnya? Uangnya ada di kamu.
Pesan ibu dan bapak saya, "Tunjukkan prestasimu, baru uang akan datang menghampirimu. Jangan pernah mengejar uang, karena seberapa banyaknya uang manusia tak akan pernah merasa puas."
Satu tambahan tips soal review dari saya, "Review-lah yang dekat, yang mudah, dan membuatmu senang lagi tenang."
Sekian dari saya, semoga bermanfaat. Selamat menginspirasi, ya (^_~)
Media Sosial:
Youtube: Dita Faisal
IG: @ditafaisal_
IG: @vlognewsid
Fb: DinaDita Twin
Fan Page: Dita Faisal
Blog: www.difaindonesia.com
Posting Komentar untuk "Tips Nge-review Produk dan Cafe untuk Blogger dan Youtuber"